Laman

Rabu, 11 Juli 2012

Pagi yang lelah

Seperti nelangsa di telaga biru
seperti pagi yang tertawa dalam bisu
kemanakah ku labuh kan peluh ini
saat awan enggan berdiri.

Panas terik di pagi ini
ku basuh muka dan berkaca
lukanya kembali terbuka
bak bulan di siang hari.



Dia bertanya pada ku
aku terdiam dalam ramai ku
berkecamuk, seperti perang para ksatria
tameng tak berbalas, parang menghadiahkan luka.

Sebersit ingatan lampu
tapi lelah menggapai
ingin ku cerita kan yang lalu
tapi engkau, berbalas dengan lagu ini.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...