Laman

Senin, 30 Juli 2012

Niat ku

Bak pelor dari senapan api
menerjang dan bersarang di nadi
terengah - engah dalam nafas yang kian habis
sesak ku hiraukan dan berlari terus.

Ini darah miliku
walau habis ya biarlah punya ku
ku tak perlu tangisan itu
yang ku mau senyum yang milik mu.


Di satu gelap aku berdiri
terpaku untuk berlari
biar lah tangis kan mnegiring langkah ini
karena nafas harus ku jemput di sini.

Ku bukan kesatria yang gagah berani
ku juga bukan punjangga dengan kata menawan indah
tapi ku manusia punya angan dan mimpi
ku arungi walau perih dan sedih.

Bila di ujung nanti ku terhenti
ku harap itu akhir dari mimpi .


Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...