ku tak bisa berkata lagi
cermin ku pecah di sini
saat kata tak berarti
kapan ku harus menunggu pergi
bila kau sudi di sini
temanilah aku nan sunyi
engkau dulu yang ku nanti
kenapa hari ini, kau seakan ingin pergi ?
ku berikan putih nya bulir beras
untuk kau masak dalam hati
bukan ku maksud tuk membuang mu, adinda yang selalu di hati
tapi ku jenuh akan pertanyaan yang tak pernah beres
bila kau sebut aku bajingan
baiklah tak ku masukan dalam hati
bila kau selalu sebut aku dengan hinaan
baiklah ku berhenti sampai di sini
air tak akan keruh di sungai
bila tak ada mengaduk aduk nya
hati tak sampai di titik lelah nya
bila mampu melihat dari dua sisi
cermin ku pecah di sini
saat kata tak berarti
kapan ku harus menunggu pergi
bila kau sudi di sini
temanilah aku nan sunyi
engkau dulu yang ku nanti
kenapa hari ini, kau seakan ingin pergi ?
ku berikan putih nya bulir beras
untuk kau masak dalam hati
bukan ku maksud tuk membuang mu, adinda yang selalu di hati
tapi ku jenuh akan pertanyaan yang tak pernah beres
bila kau sebut aku bajingan
baiklah tak ku masukan dalam hati
bila kau selalu sebut aku dengan hinaan
baiklah ku berhenti sampai di sini
air tak akan keruh di sungai
bila tak ada mengaduk aduk nya
hati tak sampai di titik lelah nya
bila mampu melihat dari dua sisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar