Laman

Rabu, 17 Agustus 2011

riam - riam di sungai

jenuh hati ini
setiap kata terungkit dengan manisnya
ku sesali yang dulu terjadi
tapi kata tetap saja sama

lembayung di senja sore
bukan senyuman yang ku dapat tapi cercaan yang ku dengar
bukan tawa kita temui tapi keributan yang ku dengar
senja hanya ada di sore




ku lukis kata hanya untuknya
bergambar hati yang ada
berkecamuk dalam dada
akan tanya yang selalu bertanya

kau sayangi dia ?
ku jawab dengan lantang ia
apa dia juga sama ?
ku jawab ia seperti aku menyayangi dia

seperti riam di sungai
yang menantang ranting yang hendak pergi ke muara
dan selalu bertanya
akan keteguhan hatinya

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...