Laman

Jumat, 18 Januari 2019

Opium Ku

Kau hadir dalam tanya yang membara
menggiring ku kedalam dunia yang nyata
dengan senyum tersimpul semua terbuka
seakan radang hilang tak ada

Dirimu bagaikan mentari pagi
kau bilang terlalu melebihi
nyatanya kau hadir saat sepi mengintai
menyadarkan aku, masih di bumi

Kata bersambut tawa
melupakan luka dan sesal yang membara 
kau berlalu seakan tak berasa
meninggalkan tanya yang menanya

Ku berikan rasa dalam jujur lisan ini
kau tahan aku dan menghilang dalam pergi
merintih sepi, kupanggil kembali
kau hadir dalam tanya "untukmu apa arti diriku ini"

Batagor

Seakan mimpi terbawa nyata
saat suapan masuk dan meraja
kedalam hari yang hampa
kau hadir dalam lapar dan dahaga

Mimpi, tapi sakit terbentur kursi
nyata, rasa lapar terbayar tunai
kau lempar senyum ditengah hari
dimana hujan merajai dari pagi

Kau bilang biasa aja 
dengan panggilan kesayang yang terasa tua
aku ga bisa bicara 
bergetar rasa akan mimpi di siang terbuka

Bumbu kacang menutupi tahu
seakan malu sorot matamu padaku
gadisku, sikerudung merah jambu
belum miliku tapi ratu di relung hati dan kalbu

Kamis, 17 Januari 2019

Bergerak lagi

Hujan membasahi tubuh ini
dingin terasa menusuk hati
mengingat dirimu yang dulu
semua sirna di telan waktu

Ku buka hati ini
ku baca lembaran lalu
lukisan indah dari yang lalu
menghentikan langkah kaki

Andai dia tahu akan rasa yang ku hisap
menyesakkan kalbu bak pekat nya asap
merintih sepi terbaring laku
andai andai dan berandai ada kamu

Ku paksakan lagi kaki yang terpaku
padi gadis berkerudung merah jambu
bernanah kaki tersayat sepi
ambil peduli, karena dia di ujung tepi